Perkumpulan Orang Sam Bajau Indonesia
BANNER POSBI

KEGIATAN POSBI

Ketua Umum POSBI Beraudiensi ke Kemendikbudristek, Diterima oleh Direktorat Pengembangan dan Pemanfaatan Kebudayaan

POSBI- Jakarta –  Perkumpulan Orang Sama Bajau Indonesia (POSBI) terus melakukan upaya kolaborasi dengan pemerintah, baik pemerintah daerah maupun pemerintah pusat. Dalam mengimplementasikan program POSBI, Ketua Umum POSBI Erni Bajau  melakukan upaya mengetuk ruang kkomunikasi dengan pihak pemerintah, antara lain memberikan informasi dengan mempresentasikan kondisi tingkat pendidikan anak-anak dan generasi muda, mempresentasikan kekayaan budaya, kesenian, adat, kearifan lokal suku Sama Bajau, hingga upaya-upaya pelestarian budaya Bajau yang dituangkan dalam bentuk karya literasi yang harus diketahui oleh negara sebagai salah satu bentuk kekayaan dan identitas bangsa.

Upaya mengetuk ruang komunikasi melalui audiensi oleh Ketum POSBI Erni Bajau adalah  beraudiensi ke Kantor Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) dan diterima oleh Direktorat Pengembangan dan Pemanfaatan Kebudayaan (DitPPK) Dr. Restu Gunawan, M.Hum., di Ruang Rapat Direktorat PPK pada Selasa, 4 Oktober 2022.

Saat bertemu dengan Direktur PPK, hal pertama yang beliau ucapkan adalah Apa yang harus kami lakukan untuk Ibu Erni, lalu dalam hati saya, wah pertanyaan yang menarik dan saya seperti mendapat angin segar, artinya pak Restu siap mendengarkan presentasi saya. Apalagi teman-teman dan anggota POSBI banyak sekali yang menitip pesan melalui group WA POSBI, sampai saya harus mencatatnya satu-persatu” Ungkap Erni Bajau di Kantor DPP POSBI Jakarta Pusat “salah satu hal yang saya bawa adalah novel Manusia Perahu Terakhir (MPT) yang saya tulis saya berikan kepada beliau, lalu saya bilang bahwa saya menulis novel tersebut karena memiliki misi meberikan informasi atau pengetahuan tentang kehidupan suku Sama Bajau. Dalam novel MPT saya mengeksplore tentang kondisi pendidikan (harapan, tantangan, dan hambatan), panji kebesaran masyarakt Bajau yakni Ula-Ula, Tari Duata, semoga bisa nanti didaftarkan ke UNESCO sebagai kekayaan budaya Indonesia, hampir semua hal saya sampaikan, sampai soal yang tidak ada kaitannya dengan Pengembangan dan Pemanfaatan Budaya pun saya sampaikan, dan Pak Restu dengan sabar mendengarkan” lanjut Erni Bajau

Terkait usulan anggota POSBI tentang ditetapkannya panji Ula-Ula, kesenian tari Duata, dan sebagainya, silakan laporkan atau usulkan ke pemerintah daerah dulu. Pemda akan menginventarisir atau akan mendata semua kekayaan budaya masyarakat Bajau, lalu nanti akan ada tim yang dibentuk untuk proses usulan tersebut, kemudian masyarakat atau melalui POSBI bisa mengurus kepemilikan hak cipta atas aset budaya Bajau” Ungkap Direktur PPK.

Lebih lanjut Dr. Restu Gunawan menambahkan bahwa pemerintah pusat dan pemerintah daerah akan selalu mendukung semua program yang diusulkan oleh semua komunitas atau pun perorangan, dan PPK akan membuka ruang komunikasi khususnya kepada POSBI dalam mewujudkan program Pengembangan dan Pemanfaatan Kebudayaan masyarakat Bajau (Red).

Scroll to Top